Rabu, 26 Mei 2010

definisi populasi,sample dan teknik pengambilan sampling

1.Definisi Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sedang sampel adalah bagian dari jumlah dan karkateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono,2006:90)



Populasi adalah keseluruhan objek yang akan/ingin diteliti. Populasi ini

sering juga disebut Universe. Anggota populasi dapat berupa benda hidup

maupun benda mati, dimana sifat-sifat yang ada padanya dapat diukur atau

diamati. Populasi yang tidak pernah diketahui dengan pasti jumlahnya disebut

"Populasi Infinit" atau tak terbatas, dan populasi yang jumlahnya diketahui

dengan pasti (populasi yang dapat diberi nomor identifikasi), misalnya murid

sekolah, jumlah karyawan tetap pabrik, dll disebut "Populasi Finit".

Suatu kelompok objek yang berkembang terus (melakukan proses sebagai

akibat kehidupan atau suatu proses kejadian) adalah Populasi Infinitif.


dengan definisi lain populasi adalah ;

merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi di sini bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut. Bahkan satu orangpun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang itu mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicara, disiplin, pribadi, hobi, dan lain-lain.

2.definisi Sample

adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada populasi, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.

Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian (sampel

sendiri secara harfiah berarti contoh). Hasil pengukuran atau karakteristik dari

sampel disebut "statistik" yaitu X untuk harga rata-rata hitung dan S atau SD

untuk simpangan baku.

Alasan perlunya pengambilan sampel adalah sebagai berikut :

1. Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.

2. Lebih cepat dan lebih mudah.

3. Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam.

4. Dapat ditangani lebih teliti.


3.teknik pengambilan sampling


Pemilihan teknik pengarnbilan sampel merupakan upaya penelitian untuk

mendapat sampel yang representatif (mewakili), yang dapat menggambarkan

populasinya. Teknik pengambilan sampel tersebut dibagi atas 2 kelompok besar,

yaitu :

1. Probability Sampling (Random Sample)

2. Non Probability Sampling (Non Random Sample)


1. Probability Sampling

Pada pengam bilan sampel secara random, setiap unit populasi,

mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Faktor

pemilihan atau penunjukan sampel yang mana akan diambil, yang semata-mata

atas pertimbangan peneliti, disini dihindarkan. Bila tidak, akan terjadi bias.

Dengan cara random, bias pemilihan dapat diperkecil, sekecil mungkin. Ini

merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan sampel yang representatif.

Keuntungan pengambilan sampel dengan probability sampling adalah sebagai

berikut:

- Derajat kepercayaan terhadap sampel dapat ditentukan.

- Beda penaksiran parameter populasi dengan statistik sampel, dapat

diperkirakan.

- Besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara statistik.


non probability sampling
adalah teknik yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini terdiri sampling sistematis, , sampling kuota, sampling aksidental, sampling purposive, sampling jenuh dan snowball sampling.

2. Penyimpangan (Error)

Dari hasil pengukuran terhadap unit-unit dalam sampel diperoleh nilai-nilai

statistik. Nilai statistik ini tidak akan persis sama dengan nilai parameternya.

Perbedaan inilah yang disebut sebagai Penyimpangan (Sampling Error)

Sedangkan pada non probability sampel, penyimpangan nilai sampel

terhadap populasinya tidak mungkin diukur. Pengukuran penyimpangan ini

merupakan salah satu bentuk pengujian statistik. Penyimpangan yang terjadi

pada perancangan kwesioner, kesalahan petugas pengumpul data dan pengola

data disebut Non Sampling Error.


Cara Pengambilan Sampel

Ada 5 cara pengambilan sampel yang termasuk secara random, yaitu

sebagai berikut:

© 2003 Digitized by USU digital library 3

1. Sampel Random Sederhana (Simple Random Sampling).

Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang

sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Jadi disini

proses memilih sejumlah sampel n dari populasi N yang dilakukan secara

random. Ada 2 cara yang dikenal yaitu:

a. Bila jumlah populasi sedikit, bisa dilakukan dengan cara mengundi "Cointoss".

b. Tetapi bila populasinya besar, perlu digunakan label "Random Numbers" yang

prosedurnya adalah sebagai berikut:

- Misalnya populasi berjumlah 300 (N=300).

- tentukan nomor setiap unit populasi (dari 1 s/d 300 = 3 digit/kolom).

- tentukan besar sampel yang akan diambil. (Misalnya 75 atau 25 %)

- tentukan skema penggunaan label random numbers. (misalnya dimulai dari

3 kolom pertama dan baris pertama) dengan menggunakan tabel random

numbers, tentukan unit mana yang terpilih, sebesar sampel yang

dibutuhkan, yaitu dengan mengurutkan angka-angka dalam 3 kolom

pertama, dari atas ke bawah, setiap nomor 300, merupakan nomor

sampel yang diambil (100, 175, 243, 101), bila ada nomor ≥ 300, tidak

diambil sebagai sampel (N = 300). Jika pada lembar pertama jumlah sampel

belum mencukupi, lanjutkan kelembaran berikutnya, dan seterusnya. Jika

ada nomor yang serupa dijumpai, di ambil hanya satu, karena setiap orang

hanya mempunyai 1 nomor identifikasi.

Keuntungan : - Prosedur estimasi m udah dan sederhana

Kerugian : - Membutuhkan daftar seluruh anggota populasi.

- Sampel mungkin tersebar pada daerah yang luas,

sehingga biaya transportasi besar.


2. Sampel Random Sistematik (Systematic Random Sampling)

Proses pengambilan sampel, setiap urutan ke .K" dari titik awal yang

dipilih secara random, dimana:

N (Jumlah anggota populasi)

K =

n (jumlah anggota sam pel)

Misalnya, setiap pasien yang ke tiga yang berobat ke suatu Rumah Sakit, diambil

sebagai sampel (pasien No. 3,6,9,15) dan seterusnya.

Cara ini dipergunakan :

- Bila ada sedikit Stratifikasi Pada populasi.

Keuntungan :-Perencanan dan penggunaanya mudah.

-Sampel tersebar di daerah populasi.

Kerugian : -Membutuhkan daftar populasi.


3. Sampel Random Berstrata (Stratified Random Sampling)

Populasi dibagi strata-strata, (sub populasi), kemudian pengambilan

sampel dilakukan dalam setiap strata baik secara simple random sampling,

maupun secara systematic random sampling. Misalnya kita meneliti keadaan gizi

anak sekolah Taman Kanak-kanak di Kota Madya Medan (≥ 4-6 tahun).

Karena kondisi Taman Kanak-kanak di Medan sangat berbeda (heterogen)

maka buatlah kriteria yang tertentu yang dapat mengelompokkan sekolah Taman

Kanak-kanak ke dalam 3 kelompok (A = baik, B = sedang, C = kurang). Misalnya

untuk Taman Kanak-Kanak dengan kondisi A ada : 20 buah dari 100 Taman

Kanak-Kanak yang ada di Kota Madya Medan, kondisi B = 50 buah C = 30 buah.

Jika berdasarkan perhitungan besar sampel, kita ingin mengambil sebanyak 25

buah (25%), maka ambilah 25% dari masing-masing sub populasi tersebut di

atas.

© 2003 Digitized by USU digital library 4

100 TK (populasi)

Sub populasi 20 kelompok A 50 Kelompok B 30 Kelompok C

25% 25%

5 TK 12-13 TK 7-8 TK

Cara pengambilan sampel 5 Kelompok A, 12-13 Kelompok B, dan 7 . 8.

Kelompok C adalah secara random karena sub populasi sudah homogen.

Keuntungan : -Taksiran mengenai karakteristik populasi lebih tepat.

Kerugian : - Daftar populasi setiap strata diperlukan

- Jika daerah geografisnya luas, biaya transportasi tinggi.


4. Sampel Random Berkelompok (Cluster Sampling)

Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling

unitnya terdiri dari satu kelompok (cluster). Tiap item (individu) di dalam

kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. Cara ini dipakai : bila

populasi dapat dibagi dalam kelompok-kelompok dan setiap karakteristik yang

dipelajari ada dalam setiap kelompok. Misalnya ingin meneliti gambaran

karakteristik (umur, suku, pendidikan dan pekerjaan) orang tua mahasiswa FK

USU. Mahasiswa FK dibagi dalam 6 tingkat (I s/d VI). Pilih secara random salah

satu tingkat (misal tingkat II). Maka orang tua sem ua mahasiswa yang berada

pada tingkat II diambil sebagai sampel (Cluster).

Keuntungan : - Tidak memerlukan daftar populasi.

- Biaya transportasi kurang

Kerugian : - Prosudur estimasi sulit.


5. Sampel Bertingkat (Multi Stage Sampling)

Proses pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik bertingkat dua

maupun lebih.

Misalnya: provinsi kabupaten Kecamatan desa Lingkungan KK.

Misalnya kita ingin meneliti Berat badan dan Tinggi badan murid SMA. Sesuai

kondisi dan perhitungan, maka jumlah sampel yang akan diambil ± 2000.

© 2003 Digitized by USU digital library

disunting dari :

© 2003 Digitized by USU digital library